Senin, 04 April 2011

menapak sebuah kedaulatan

Dewasa ini kita sering membahas mengenai kedaulatan?, apalagi di era globalisasi ini memang topic tersebut sangat memicu adrenalin kita untuk berdiskusi serta menjadi maker solving mengenai hal tersebut apalagi ketika adanya amandemen mengenai hal tersebut. Aku mencoba menulis ketika secara tidak langsung ketika mendengar dan melihat perbincangan yang cukup a lot yang kemudian menghasilkan sebuah kongklusi yang tidak cukup memuaskan bagi semua khalayak khususnya aku sendiri, banyak hal yang kemudian memicu analisa berfikir yang semakin membuat penasaran tentang hal tersebut.
Bertolak pada sebuah titik yang namanya daulat yang memiliki arti negri, kekuasaan, pemerintahan, serta kebahagiaan yang cukup signifikan untuk kita kaji bersama, namun dalam hal ini kedaulatan Negara, yang selalu menjadi topic dalam berbagai macam hal mengenai beberapa perdebatan penjang negri ini.
Menapak kembali apa yang menjadi fundamental bangsa ini dimana kedaulatan itu merupakan sesuatu hak warga Negara dimana Negara ini sebagai mana di atur di dalam pasal 1 ayat 2 kitab suci Negara ini kedaulatan berada di tangan rakyat dan di laksanakan menurut undang – undang dasar, olehnya itu ini menandakan bahwa segala sesuatu dalam Negara ini berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Olehnya itu kedaulatan di harapkan bagaimana terciptanya sebuah tatanan kesejahteraan menuju kebahagiaan dalam bernegara.
Setelah menelaah apa yang telah menjadi basic untuk kita berpijak, apakah ada keganjalan yang tidak relevan dengan apa yang seharusnya dengan apa yang sebanarnya? Antara kedaulatan yang merupakan jalan menuju sebuah kesejahteraan. Pernakah terpikir dibenak kita bahwa kalau bukan kita siapa lagi, olehnya itu mari kita menjadi maker of solved. Dalam diskusi tersebut banyak hal yang timbul seputar apa yang menjadi topic, di antara peserta ada yang bertanya ke sebuah hal yang sangat sensitive mengenai kedaulatan dan kesejahteraan, mengapa di salah satu daerah di negri ini yang memiliki APBD yang luar biasa sampai mencapai triliunan rupiah akan tetapi melihat kondisi rakyat masih sangat jauh dengan harapan dan kenyataan dengan kata lain masih ada bahkan banyak rakyat yang kalau dilihat dengan kasat mata jauh tertinggal di bandingkan daerah yang APBD nya tidak terlalu tinggi? Dan kemudian melihat sisi lain dari kedaulatan terutama batas Negara, kapal asing yang menangkap ikan di area laut kita berbeda dengan nelayan kita yang tertangkap di perairan Negara lain biasanya kapalnya di hancurkan sedangkan kita tidak menghancurkan kapal nelayan tersebutapalagi jikalau Negara yang mempunyai hubungan diplomatic dengan Negara kita?.
Merespon apa yang menjadi pertanyaan pertama mengenai kesejahteraan, kesejahteraan ini merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk di ukur karna banyak di antara kita jikalau dilihat secara kasat mata memang jauh dari kesejahteraan apakah itu dari sudut pandang kita melihat pakaiannya, ataupun sebagainya akan tetapi dibalik itu semua ternyata kita banyak tertipu dengan semua itu karna menurut dia, hidupnya memang seperti itu dan ia tidak mau merobah apa yang telah ia lakukan. Kemudian terkait mengenai batas Negara memang terkadang kapal nelayan kita yang menagkap ikan di laut Negara lain itu dihancurkan tapi ada beberapa nelayang terutama dekat dengan perbatasan memang ia suka dengan hal tersebut dengan kata lain suka kalau di tangkap karna di pulangkan dengan pesawat terbang.